Minggu, 19 Juni 2011

NEWS from Gili Islands, Lombok

Surfing the Gili Islands and Lombok
 
Gili Trawangan (surf spot is out the front of the new Ko-Ko-Mo resort development) on the south west corner of the island. Now with it's new watch tower. 
This spot breaks all year round, in the dry season there is always swell, the winds turn it 
on shore but early mornings and late afternoons, the wind tends to die down. 
In the wet season the winds are very low or off shore but the wait for swell can last a 
couple of days or more.

Take a boat over to Gili Meno and head to the south east corner of the island.
It breaks about 100m out to sea. When its breaking you can’t miss it. This spot is called
secrets by the local boys who are more than welcoming to traveling surfers, and it picks up more swell than you'd expect. The take off spot on the outside point is fairly easy, but it quickly jacks up to produce long and hollow walls. It breaks over a shallow reef for a long and fast ride. Its fun up to double overhead with long tube rides, but over that it becomes one serious wave that walls and walls and walls.

In a land of left handers, this place is a refreshing change. The locals are cool, the atmosphere on the Gili islands is horizontal and the break, if a little fickle is well worth checking out. People doubt this spot, which is good because it keeps the crowds down. If you ask me it’s their loss! If you like your rights, it’s not such a bad thing to give up 7 meter desert point to 5 meter secret point!

Kamis, 14 April 2011

Dewan Perwakilan Rakyat atau Dewan Pembunuhan Rakyat?

Ketika mulai membicarakan mengenai polemik negara ini, kita bisa fokus pada beberapa polemik yang terjadi di sebuah intitusi yang katanya menjadi wakil rakyat, yaitu DPR RI. 

Akhir- akhir ini, semua media massa, baik cetak maupun elektronik gencar memberitakan polemik- polemik tersebut. Kenapa saya mengatakan "ploemik- polemik"? Karena banyak sekali hal- hal yang menurut saya TIDAK PANTAS dilakukan oleh wakil rakyat, yang katanya memiliki intelegensi yang tinggi. Mari kita lihat beberapa hal yang mereka lakukan tanpa berpikir dan mempertimbangkan kepentingan rakyat.

Pembangunan Gedung Baru DPR RI
         Wah wah...mau membangun gedung baru? Keren.... apalagi melihat maket dari bangunannya. 
Tapi apakah bangunan itu benar- benar diperlukan atau dengan kata lain menjadi sebuah kebutuhan mendesak?
Mari kita kaji ulang. Ketika saya melihat kantor salah satu anggota DPR RI, saya merasa tempatnya masih layak pakai. Memang, ada beberapa hal yang mengalami kerusakan (tapi itu tidak banyak). Apalagi diperparah dengan ruangan yang semakin sempit. Hal itu disebabkan oleh bertambahnya jumlah karyawan pembantu mereka (sekitar 5-7 orang). Dengan alasan itulah, DPR RI memutuskan untuk merencanakan pembangunan gedung baru. Sangat disayangkan! Padahal mereka bisa melakukan beberapa langkah kecil untuk membuat ruangan kerja menjadi lebih nyaman, dan tidak terlihat penuh.

         a. Untuk masalah beberapa kerusakan yang ada, mereka bisa memperbaikinya dengan biaya yang tidak terlalu besar. Ini berarti barang- barang yang rusak diganti dengan barang baru (ingat, mereka bisa memilih barang dengan kualitas bagus tapi harga miring). 

         b. Untuk membuat suasana menjadi lebih nyaman, mereka bisa melakukan beberapa perubahan pada ruangan. Kalau mereka kreatif, mereka bisa mengatur ulang ruangan. Dengan penempatan kursi dan meja yang proposional, pastilah ruangan terasa lebih nyaman. Kemudian, mereka bisa mengganti warna cat tembok. Pilihan warna yang bisa menyegarkan bisa membantu mereka dikala banyak hal- hal penat. Tambahkan pemanis ruangan, seperti lukisan, foto, atau piagam2 prestasi mereka. Disamping itu, pemilihan pewangi ruangan juga penting untuk menumbuhkan perasaan nyaman ketika bekerja. Pilihlah furniture yang minimalis, yang membuat ruangan tidak terlihat penuh. Sediakan makanan dan minuman di ruangan. Yang terakhir, buatlah sebuah sistem yang baik dan nyaman ketika bekerja. Bagaimana mereka bisa membangun suasana yang bersahabat dan nyaman dengan para karyawan. 

         c. Lihatlah hai para wakil rakyat. Masih banyak diantara kami, rakyat Indonesia yang tidak kau sentuh. Kami masih merasa kelaparan, sedangkan kalian bisa menikmati uang yang melimpah. Kami tidak mendapatkan tempat layak untuk menuntut ilmu (sekolah rusak, beralaskan tanah, sekolah mau roboh, dll), sedangkan kalian dengan bangga mempertunjukkan rencana pembangunan gedung baru, yang menghabiskan dana yang sangat besar. Jangan kami disalahkan ketika kami membandingkan pembangunan itu dengan keadaan sekolah atau sarana dan prasarana yang tidak memadai. Betapa sulitnya kami meminta dana untuk pembangunan sekolah, tapi betapa mudahnya kalian mengucurkan dana untuk memenuhi kepuasan kalian sendiri? 

"STUDI BANDING"

        Selain itu, mereka juga mengadakan "studi banding" yang menurut saya cuma buang2 waktu dan uang. Ingat bahwa uang yang mereka pakai adalah uang rakyat!!! Untuk apa studi banding ke Yunani, kalau hanya untuk belajar etika? Toh pada implementasinya, anggota DPR tidak memiliki etika. Misalnya, pada saat rapat biasa atau paripurna, berapa banyak dari mereka yang TIDUR, TELPON2 nan sampai dengan MENONTON VIDEO PRONO. Hal yang paling parah, banyak sekali diantara mereka yang TIDAK HADIR a.k.a ABSEN dari sidang/rapat. Wah kalau saya jadi mereka, pastilah MALU. Tapi sepertinya mereka tidak memiliki sisi MALU itu. Menurut saya, kata "studi banding" yang mereka gemborkan tidak pantas dipakai. Karena pada kenyataanya, mereka hanya menghabur2kan uang rakyat saja. Lihatlah, semakin besar "PERUT" para wakil rakyat, dikala masih banyak rakyat Indonesia yang menderita BUSUNG LAPAR!!
Satu hal yang bisa dipahami, memang tidak semua anggota setuju atau bertindak seperti di atas. Tapi jumlah mereka yang tidak melakukan tindakan tersebut bisa dihitung dengan jari tangan. Padahal jumlah anggita DPR RI ratusan. Sungguh sangat MIRIS, MEMALUKAN, dan MENCORENG NAMA BANGSA INDONESIA.
15 April 2011. 13:26

Minggu, 20 Februari 2011

::Marah::

curhat dulu dah.....
hmmm.... ni tentang KRS dan SKS... (sebenarnya KRS terakhirku)

truly, aku bingung dengan sistem yang diterapkan di FIB UGM... masa antara bagian akademik dan setiap jurusan ga punya informasi yang sama??!!?

di jurusan mengatakan, untuk diploma sks yang harus dipenuhin buat lulus 112, sedangkan di akademik lulusnya 110 sks... nah lho.... ni yang mau diturutin yang mana?????

agak kecewa, tapi kalau melupakan kemarahan, njuk nanti proses lulusnya dipersulit...hmmm (biasalah orang yang punya kedudukan pasti gitu- most of them)

hal lainnya kenapa waktu PPSMB 2008, ketika dijelaskan dan diberi silabus buat matkul yang harus diambil (entah wajib atau pilihan), pihak jurusan ga menginformasikan kalau 3 matkul wajib dihapus, PKL, Seminar KArir, Manajemen Karir.... Oiiiii, kami baru tahu sekarang!!!!ketika semster akhir... AKIBATNYA... kami harus ambil matkul tambhan... padahal kami seharusnya sudah bisa ngerjain tugas akhri aja...hmmm...sistem dan penerapan yang sangat sangat jelek dan tidak terbuka kepada mahasiswanya... Cape dech!!!!!!!

kalau tahu itu dihapuskan, ya kita bakal ambil matkul pilihan yang lebih banyak... Ini malah, mereka tidak mau disalahkan...DASAR orang atas...ckckckkc....

Cobalah untuk mendengar wahai engkau...(yang punya jabatan). Jangan karena Jabatanmu dan pengalamanmu, engkau sampai meremehkan kami....mempermainkan kami (lebih tepatnya).

Dan satu hal lagi....dosen pembimbing kok ya belum diumumkan....astajim.....njuk pan mulai konsultasi (dalma koridor intensif)

(lega)
Karena saya seorang Nasrani (bangga), meskipun diperlakukan begitu, saya akan tetap mengasihi mereka...berdoa biar adik kelas nasibnya lebih baik...dan mereka bisa jauh lebih terbuka kepada mahasiswanya, (kalau perlu bikn konferensi pers buat memberitahukan sistem yang benar dan harus dijalankan)


(ini hanya curahan hati, bila ada yang tersinggung maaf.....n semoga bisa menjadi cerminan diri)

Teman Baik vs Pacar

Yang namanya cowok- cewek, tentu bisa dan boleh jadi sahabat. Rugi sendiri kalau hanya karena alasan gender, trus kita gak mau punya sahabat lawan jenis. Tapi, kalau ditanya apa sih beda sahabatan sama pacaran? Apa Jawabanmu? Apa bedanya cuma diakui atau gak diakui aja? Atau bedanya justru tindakannya, misalnya kalau pacar boleh dipeluk atau yang lebih jauh lagi? Wah, kalau menurutku kriterianya gak gitu dech......

MOTIVASI

SO, apa batas sahabat sama pacar? Batas pertama adalah motivasi diri sendiri. Yup, pada dasarnya, kita sendiri yang harus nentuin batasanya. Apa motivasi kita punya bersahabat sama lawan jenis? Kalau motivasinya buat ban serep, misalnya kalau pacar lagi gak bisa nemenin makan kita ajak temen kita, atau bahkan kita temenan sama dia cuma buat manas- manasin pacar, rasanya itu bukan motivasi yang bener dan pasti akan bikin masalah untuk ke depannya. Sama halnya, kalau motivasi kamu cari sahabat lawan jenis cuma buat "pelampiasan" karena habis putus, atau buat "jaga gengsi" karena kamu masih jomblo, itu juga bukan motivasi yang baik. Motivasi seperti itu bukan persahabatan, tapi cuma manfaatin doank. Demikian juga dengan pacaran itu sendiri.

ETIKA

Ngomongin soal etika emang kesannya orang tua banget ya..hehehhe.. Tapi di dunia yang serba modern ini, kita perlu dan harus tahu, serta paham yang namanya ETIKA. Nah, etika budaya di Indonesia beda banget dengan budaya Barat. Misalnya, dalam pergaulan, cowok-cewek pun sama. Jangan sampai karena hal ini kita lantas dikira suka gonta- ganti pacar atau bahkan punya pacar di mana- mana, padahal mereka cuma temen kita.
TERBUKA dan TAU PRIORITAS

Kalau kita tahu pacar kita suka cemburu sama si A (temen lawan jenis) trus kita suka diem- diem kalau nemuin si A, wah...itu mah cari masalah. Terbukalah pada kedua belah pihak. Sring kali cemburu itu terjadi selain karena dua poin di atas juga karena kita ga terbuka. Tau prioritas juga penting lho!!!!! Kalau emang pacar kamu super duper posesif, apa itu hubungan yang sehat? OR kalau dia enggak bisa menghargai kamu (tanpa alasan kuat), apa dia pantas disebut teman baik?

Love is not about emotion, Love is about choice

Cinta sering disebut sebagai perasaan. Perasaan gimana? Perasaan yang berbunga- bunga, berdebar- debar, waktu inget seseorang kita jadi susah tidur, susah makan, susah ke belakang...ups...., (itu kurang serat kale). Well, tapi apa kalau ga ada perasaan seperti itu kita berarti ga ada cinta? Masa suami istri yang udah nikah bertahun- tahun tetep deg- degan kalau ketemu? Nggak donk. Tapi, apa itu berarti mereka udah ga cinta? Jelas enggak juga. Bahkan kalau ortu kita lagi marah besar sama kita, bukan berarti mereka ga sayang n cinta ma kita. 

Cinta bukanlah sebuah perasaan tertentu. Tapi cinta adalah pilihan. Itu terbukti ketika kita bilang cinta sama seseorang, entah itu ortu, temen, saudara, pacar, dll, itu pada dasarnya juga adalah pilihan. dan pilihan itu juga terkait dengan komitmen, bukan pilihan acak (secara acak tuch sebenarnya juga ga bisa disebut memilih). So, kalau kita tahu cinta itu bukan hanya tentang perasaan, tapi pilihan plus komitmen.